NUSAKAMBANGAN - Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Permisan Nusakambangan mengadakan kegiatan pembinaan kerohanian Islam yang bertempat di Masjid At-Tawwabun, Selasa (14/05).
Acara ini menghadirkan Ustadz Sahlan Nasir dari Bazma Cilacap sebagai penceramah, dengan topik yang sangat relevan yaitu "Penyakit Hati dan Terapinya". Kegiatan ini dihadiri oleh warga binaan muslim yang sangat antusias mengikuti setiap rangkaian acara.
Baca juga:
Pegawai Kanim Cilacap Rutin Donorkan Darah
|
Dalam ceramahnya, Ustadz Sahlan Nasir menekankan pentingnya menjaga hati agar tetap bersih dan sehat.
"Ketahuilah bahwa di dalam tubuh terdapat segumpal darah, apabila ia baik maka baik seluruh tubuh, dan apabila rusak maka rusak seluruh tubuh, Ketahuilah ia adalah hati, " demikian Ustadz Sahlan mengutip hadis Nabi Muhammad SAW.
Beliau menjelaskan bahwa hati yang bersih akan membawa ketenangan dan ketentraman dalam kehidupan seseorang.
Ustadz Sahlan kemudian menjelaskan lima poin utama terapi untuk mengatasi penyakit hati. Pertama, memperbanyak membaca Alquran. Alquran adalah obat bagi hati yang gelisah dan sumber petunjuk bagi manusia. Kedua, memperbanyak salat malam atau qiyamul lail, yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dan memberikan kekuatan spiritual. Ketiga, memperbanyak berpuasa sunnah untuk menahan diri dari hawa nafsu.
Selain itu, Ustadz Sahlan juga menekankan pentingnya memperbanyak amal sholeh. "Berbuat baik kepada sesama, baik dalam hal kecil maupun besar, adalah cara efektif membersihkan hati, " Ujarnya.
Terakhir, beliau mengajak para warga binaan untuk mendekatkan diri kepada Allah menjelang waktu subuh. Waktu ini adalah saat yang penuh berkah dan doa-doa yang dipanjatkan akan lebih mudah dikabulkan.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana para warga binaan aktif bertanya dan berdiskusi dengan Ustadz Sahlan.
"Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan memberikan manfaat besar bagi pembinaan mental dan spiritual warga binaan di Lapas Permisan, " kata salah satu warga binaan. Dengan pembinaan yang berkelanjutan, diharapkan para warga binaan dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat setelah bebas nantinya.